Susu Dan Manusia Vol.1
Ketika saya membaca pendapat Prof Dr Hiromi Shinya, dalam bukunya : The Miracle of Enzyme (Keajaiban Enzim) yang sudah terbit dalam bahasa Indonesia dengan judul yang sama. Katanya, susu sapi adalah makanan/minuman paling buruk untuk manusia. Manusia seharusnya hanya minum susu manusia. Sebagaimana anak sapi yang juga hanya minum susu sapi.
Tanpa berargumentasi ilmiah, saya langsung mengatakan bahwa pasti Hiromi ini keliru, atau mengambil kesimpulan dari fakta yang diambil dan atau dianalisis secara keliru.
Kenapa saya langsung menolak pendapatnya ?
Karena dua ayat dalam Al Qur'an (An Nahl 66 dan Al Mu'minum 21) jelas menyebut bahwa susu dari binatang ternak itu baik bagi manusia.
Turunannya, beberapa kisah mengenai Nabi minum susu, dan memilih susu pada perjalanan Isra Mi'raj dan pada kesempatan lain, menguatkan bahwa susu itu baik.
Jadi, penolakan saya atas arguman Hiromi sangat "enteng", yaitu tidak sesuai dengan keimanan sebagai Muslim.
Kuncinya : "Maha Benar Allah dengan segala sabdaNya... !".
Kalau ada yang berpendapat lain, tentunya karena ada hal-hal yang tidak sesuai dengan tata cara dan metoda penggunaannya.
Misalnya saja, kalau saya mengatakan bahwa makan jagung itu bisa membuat orang mati.
Tentu, bila kita makan jagung seperti ayam, dalam keadaan kering langsung ditelan....
Tidak ada di alam ini mahluk yang menumbuk lalu menanak dulu jagungnya sebelum dimakan selain manusia..
Manusia memang diberi keistimewaan cara mengolah makanan, yang tidak dimiliki mahluk lain...
Jadi kalau susu buruk untuk manusia, ya seperti jagung itu....
Pasti karena salah mengolahnya........
Hiromi ini saya nilai : Buruk muka cermin dipecah.....
Sejauh yang dinilai oleh Hiromi itu susu murni untuk orang dewasa, susu pasteurisasi/UHT yang zat-zat pentingnya sudah hancur, atau bahkan susu aking (orang yang merasa beradab menyebutnya 'susu bubuk'), maka kesimpulannya benar. Tapi jelas, bahwa Hiromi tidak paham bagaimana menyajikan susu secara benar.
Tentu saja, Mr. Pasteur yang dapat hadiah Nobel atas jasanya memperkenalkan metoda perusakan susu dengan nama "Pasteurisasi", turut "berjasa", atas rusaknya pencernaan jutaan manusia peminum susu dengan metoda yang keliru ini. Tapi metoda perusakan susu sebagai akibat penghancuran bakteri jahat melalui Pasteurisasi, sampai saat ini masih menjadi acuan di seluruh dunia.
Susu Pasteurisasi/UHT, hanya sedikit lebih baik dari susu aking. Tapi semuanya buruk.
Untuk kesimpulan sebatas ini, saya setuju dengan Hiromi.
Jangankan manusia. Sapi saja, kalau makanan pertamanya yaitu kolostrum dari induknya, dan selanjutnya susu dari induknya dipasteurisasi dulu, baru diberikan pada bayi sapi, maka saya yakin, sapi itu akan segera mati setelah "minum" kolostrum pasteurisasi dan susu pasteurisasi....
Pasteurisasi adalah kebodohan yang dipelihara selama seabad lebih.......!!!
Metoda UHT, adalah kelanjutan dari kebodohan yang sama, tapi dengan teknologi yang lebih canggih..
Kebodohan yang ajaib, dimana para dokter, ahli gizi dan pejabat pemerintah berlutut pada metoda ini !!
Jadi yang lebih benar adalah minumlah SUSU SEGAR, susu yang tidak dipasteurisasi, apalagi yang di-UHT.
Bagaimana dengan bakteri patogen ?
Islam dengan sangat tegas menjelaskan bahwa kebersihan, merupakan hal yang sangat penting...
Tidak ada umat Islam yang berani shalat atau mendekati masjid dalam keadaan tidak bersih (suci)..
Ini yang harus jadi patokan utama.
Kalau ini dijadikan budaya, maka tidak ada urusan lagi dengan pasteurisasi..
Anak-anak di peternakan sapi di manapun, terbiasa minum susu sapi mentah.
Si Aki juga, sering minum susu segar tanpa masalah sama sekali....
Metoda atau "teknologi" pengolahan susu ternyata sudah disiapkan oleh Tuhan sejak ribuan tahun yl.
Bahkan penggiat Kefir di seantero jagad, mengakui bahwa Kefir Grains yang digunakan untuk memfermentasi susu, diberikan oleh Nabi saw kepada masyarakat Kaukasus lebih empat belas abad yl....
Dengan diolah menjadi Kefir, kualitas susu, baik gizi dan segala macam komponennya meningkat tajam, dan menjadi makanan yang benar-benar sangat sesuai untuk manusia...
Menjadi sangat berbeda dengan sekedar susu.
Menjadi jauh lebih berkhasiat untuk menjaga kesehatan manusia....
Bahkan susu aking yang difermentasi dengan Kefir Grains, khasiatnya masih lebih baik dari susu segar...
Jadi, inilah hal yang PALING BENAR dalam mengolah susu untuk menjadi bahan makanan yang PALING MENYEHATKAN : jadikan Kefir terlebih dahulu...
Tapi minum susu dalam keadaan segar juga tidak salah, tapi sesuaikan dengan kemampuan tubuh.
Kita bisa saja makan beras, misalnya, tapi sangat terbatas....
Susu segar dan Kefir memang beda.
Sama bedanya antara manusia makan biji gandum atau roti, makan beras atau makan nasi.......
Jadi, jangan lagi berargumentasi dengan "alami" atau "tidak alami".
Manusia memang diciptakan beda, sangat beda dengan mahluk lain...
Ini harus diterima sebagai suatu keistimewaan dan Rahmat dari Tuhan, bukan penyimpangan...
(Bersambung).
Susu Dan Manusia Vol.1
Reviewed by Team
on
22.14
Rating:
Tidak ada komentar: