Susu Dan Manusia Vol.3


Tentang manusia dan susu dari binatang ternak, saya rangkum kembali:

  1. Susu dari binatang ternak baik untuk manusia, sejauh cara mengonsumsinya benar, yaitu susu dikonsumsi dalam keadaan segar atau dijadikan Kefir terlebih dahulu.
  2. Susu pasteurisasi/UHT dan susu aking lebih tepat disebut sebagai "susu rusak". Ini memang makanan yang buruk, baik bagi manusia, dan bahkan  untuk bayi sapi juga buruk.
  3. Dengan dijadikan Kefir, kualitas susu meningkat. Bahkan susu rusak (pasteurisasi/UHT dan susu aking) juga bisa direvitalisasi kembali dengan cara fermentasi oleh Kefir Grains.
  4. Kolostrum, sebagai makanan pertama mahluk menyusui, merupakan pangan super (super-food) yang tiada bandingannya dengan pangan apapun juga. Proses pemanasan akan menghancurkan kandungan penting dalam kolostrum (terutama hormon/enzim), sehingga yang tersisa hanyalah nutrisi/gizi yang kualitasnya rendah. Kefir kolostrum yang dibuat dengan benar, bukan sekedar superfood, tapi juga berkhasiat pengobatan untuk banyak masalah gangguan kesehatan, yang jauh lebih unggul dari umumnya obat-obatan "modern".
Penyakit yang diduga potensial terjadi akibat konsumsi susu (baik ASI maupun susu dari binatang ternak) yang tidak benar meliputi  gangguan metabolisme (autis, hiperaktif, hiperkolesterol dsb), gangguan faktor imun (lupus, DBS dsb), penyakit degeneratif (DM, penuaan dini), daya tahan tubuh yang ringkih (penyakit akibat virus seperti hepatitis) serta beberapa lainnya.

Sungguh mengherankan bahwa kesalahan dalam manajemen susu ini dibiarkan selama lebih dari seratus tahun, dan sampai detik ini, upaya memperbaikinya belum terlihat. Bahkan Hiromi Shinya  malah menarik kesimpulan yang melenceng (susu sapi hanya untuk bayi sapi), dan tidak merancang penyelesaian masalah.

Apabila seorang bayi lahir secara normal dari ibu yang sehat, dalam dua hari pertama akan memperoleh kolostrum dari ibunya, beberapa hari berikutnya susu transisi dan selanjutnya susu normal (mature). Ini berlangsung selama kurang lebih 6 bulan secara eksklusif (hanya susu saja tanpa makanan tambahan). Ibu masih memberikan ASI sampai bayi berusia 2 tahun, dan selanjutnya makanan dewasa, termasuk juga susu dari binatang ternak. Untuk bayi, susu kambing lebih bagus dari susu sapi. Ditekankan bahwa yang harus diberikan adalah SUSU SEGAR, bukan susu rusak karena proses pasteurisasi/UHT atau diakingkan.

Bila susu dijadikan Kefir terlebih dahulu, maka yang terjadi pada susu itu adalah :

  • Aman dari cemaran bakteri patogen, beneficial microflora pada Kefir akan membentuk keseimbangan flora yang aman bagi manusia di segala usia. Fermentasi dengan Kefir menggantikan pasteurisasi/UHT tanpa merusak komponen susu lainnya  (terutama enzim/hormon).
  • Umur simpan Kefir lebih panjang daripada susu. Dengan kata lain, "Kefirisasi" adalah salah satu metoda untuk mengawetkan susu.
  • Kualitas susu meningkat, karena akan merevitalisasi enzim/hormon (ini yang terpenting), terjadi sintesa membentuk vitamin tertentu, dan mengurai protein dan lemak yang sulit dicerna.
Untuk kolostrum, anti mikroba yang terdapat pada kolostrum segar sudah cukup meniadakan kekhawatiran akan cemaran bakteri atau virus patogen. Tapi kolostrum ini juga cepat rusak. Sementara pasteurisasi atau perlakuan UHT untuk kolostrum sama sekali tidak dimungkinkan, karena penggumpalannya akan sangat kelihatan, dan kolostrum akan segera kehilangan kekuatannya. Tapi kolostrum ini juga umur simpannya pendek. Dengan dijadikan Kefir Kolostrum, umur simpannya menjadi berlipat ganda, bisa sampai 3 bulan di lemari pendingin, apalagi bila dibekukan.

Untuk bayi dan ibu yang bermasalah dengan produksi ASI, penggunaan kolostrum dari ternak berikut susunya sejak awal kehidupan bayi mutlak diperlukan. Bayi yang lahir prematur, misalnya, jelas dari awal membutuhkan kolostrum dan susu dari ternak. Pemberian kolostrum dan susu kambing merupakan pilihan utama. Tentu semuanya harus segar atau di"aman"kan dengan proses Kefirisasi.

Jadi apa yang harus dilakukan bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang sehat ?
Ringkasnya adalah :
  1. Menyadarkan masyarakat bahwa susu pasteurisasi/UHT dan susu aking adalah makanan yang buruk, bukan hanya untuk manusia, untuk sapi dan kambingpun juga buruk.
  2. Peningkatan produksi susu dari ternak (sapi/kambing) dengan sistem sanitasi yang baik, sistem pemasaran yang adil dan sistem distribusi susu segar menggunakan teknologi dingin/pembekuan atau pembubuhan Kefir.
  3. Melakukan penelitian untuk mendapatkan dosis pembubuhan Kefir yang tepat sebagai pengganti proses pasteurisasi/UHT, serta untuk sekaligus sosialisasi penggunaan dan penyebaran Kefir ke seluruh wilayah, serta merevitalisasi susu yang sudah terlanjur rusak karena proses pasteurisasi/UHT atau pengeringan/pengakingan.
Sementara ini, pemerintah (didukung oleh para dokter dan "ahli" kesehatan) masih bersandar pada pasteurisasi/UHT atau "susu formula". Banyak yang menyetujui pendapat Hiromi Shinya, tapi tidak merumuskan solusinya.

Solusi utama ada pada Kefir.

Andalan untuk mulai menyadarkan bangsa ini untuk hidup lebih sehat ada pada warga Komunitas Kefir Indonesia !!

(Bersambung)
Susu Dan Manusia Vol.3 Susu Dan Manusia Vol.3 Reviewed by Team on 09.14 Rating: 5

Tidak ada komentar:

The Best Traffic Exchange


Advertising in the visitor and mail exchange
Diberdayakan oleh Blogger.